DAFTAR GAMBAR untuk BUDIDAYA IKAN

No. Judul Halaman
1.1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)
1.2. Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
1.3. Ikan Gurami (Osphronemus gouramy)
1.4. Udang galah (Macrobrachium rosenbergii)
1.5. Ikan Patin (Pangasius hiphothalamus)
1.6. Ikan Bawal (Colosoma brachyponum)
1.7. Ikan Tawes (Puntius gonionotus)
1.8. Ikan Tambakan (Helostoma temmincki)
1.9. Ikan Sepat (Trichogaster pectolaris)
1.10. Ikan Kowan (Ctenopharyngodon idella)
1.11. Ikan Lele (Clarias sp)
1.12. Ikan Sidat (Anguilla sp)
1.13. Udang vanamei (Penaeus vannamei)
1.14. Ikan Bandeng (Chanos chanos)
1.15. Kerapu Merah (Plectopomus maculates)
1.16. Ikan Kakap putih (Lates calcarifer)
1.17. Ikan Kerapu (Chromileptes altivelis)
1.18. Ikan Betutu (Oxyeleotris marmorata)
1.19. Lobster Air Tawar (Cherax quadricarinatus)
1.20. Ikan Beronang (Siganus gutatus)
2.1 Kolam tanah
2.2 Kolam semiintensif
2.3 Kolam intensif
2.4 Kolam Pemijahan
2.5 Kolam Penetasan
2.6 Kolam Pemeliharaan
2.7 Kolam Pemberokan
2.8 Bak beton
2.9 Bak Fiber
2.10 Bak Plastik
2.11 Akuarium Kelompok
2.12 Akuarium sejenis
2.13 Akuarium Tanaman
2.14 Kolam jaring terapung tampak atas
2.15 Kolam jaring terapung tampak depan
2.16 Bentuk pematang trapesium sama kaki
2.17 Bentuk pematang trapesium tidak sama kaki
2.18 Kemiringan dasar kolam
2.19 Saluran tengah atau kemalir
2.20 Pintu pemasukan dan pengeluaran air di tengah
2.21 Pintu pemasukan dan pengeluaran air di sudut
2.22 Pintu pemasukan dan pengeluaran air bentuk L
2.23 Pintu pemasukan dan pengeluaran air system monik
2.24 Pemasukan dan pengeluaran air pipa paralon
2.25 Meletakkan lembaran kaca
2.26 Mengukur kaca
2.27 Memotong kaca
2.28 Menghaluskan bagian pinggir kaca
2.29 Lem silicon dan alat tembak lem
2.30 Penggunaan alat tembak lem
2.31 Lakban pada kaca
2.32 Mengeringkan akuarium
2.33 Kerangka jarring apung
2.34 Pelampung drum besi
2.35 Jangkar
2.36 Pola jarring
2.37 Pengeringan dasar kolam
2.38 Mengairi kolam
2.39 Sanitasi bak budidaya
3.1 Termometer
3.2 Secchi disk
3.3 Salinometer
3.4 Refraktometer
3.5 Flow meter
3.6 DO meter
3.7 pH meter
3.8 Kerta Lakmus
3.9 Planktonnet
3.10 Haemocytometer
3.11 Ekman Dredge
3.12 Spektrofotometer
4.1 Diagram skematik perkawinan dua tipe linebreeding
4.2 Induk ikan lele betina dan genital papilla
4.3 Induk ikan lele jantan dan genital papilla
4.4 Induk ikan mas betina dan genital papilla
4.5 Induk ikan mas jantan dan genital papilla
4.6 Induk ikan nila
4.7 Induk ikan patin jantan dan betina
4.8 Kanulasi induk ikan patin
4.9 Skema pengaturan sekresi hormone
4.10 Letak dan jenis kelenjar endokrin ikan dari arah depan
4.11 Mekanisme hormone steroid
4.12 Representasi diagram pada penempang sagital otak
4.13 Pengambilan kelenjar hipofisa
4.14 Penggerusan kelenjar hipofisa
4.15 Pemutaran alat sentrifuse
4.16 Pembuatan ekstrak kelenjar hipofisa
4.17 Pengambilan kelenjar ekstrak hipofisa
4.18 Penyuntikan ekstrak kelenjar hipofisa
4.19 Pemasangan kakaban dikolam pemijahan cara Sunda
4.20 Kolam pemijahan cara Cimindi
4.21 Kolam pemijahan cara Magek
4.22 Kolam pemijahan cara Kantong
4.23 Kolam pemijahan cara Dubish
4.24 Kolam pemijahan cara Hofer
4.25 Diagram susunan kolam pemijahan bersekat
4.26 Sampling benih ikan
4.27 Pengemasan benih
6.1 Disk mill
6.2 Hammer mill
6.3 Vertical mixer
6.4 Horizontal mixer
6.5 Alat penggiling daging
6.6 Alur proses pembuatan pakan skala pabrikasi
6.7 Silo
6.8 Alat pengukur kadar air
6.9 Peralatan pengukuran kadar protein
6.10 Peralatan pengukuran kadar lemak
6.11 Peralatan pengukuran kadar serat kasar
6.12 Peralatan pengukuran kadar abu
6.13 Metode pemberian pakan dengan tangan
6.14 Ametode pemberian pakan dengan demand feeder
7.1 Chlorella sp
7.2 Tetrasemis sp
7.3 Scenedesmus sp
7.4 Skeletonema costatum
7.5 Spirulina sp
7.6 Brachionus sp
7.7 Artemia salina
7.8 Moina sp
7.9 Daphnia sp
7.10 Paramecium
7.11 Tubifex sp
7.12 Erlemeyer
7.13 Cawan Petri
7.14 Jarum ose
7.15 Pipet kaca
7.16 Tabung reaksi
7.17 Mikroskop
7.18 Bak fiber
7.19 Aerator
7.20 Daphnia sp (bagian-bagian tubuh)
7.21 Kemasan cyst Artemia
7.22 Perkembangbiakan Artemia
7.23 Rotifera
7.24 Daur hidup rotifer
7.25 Tubifex
7.26 Daur hidup tubifex
8.1 Ichthyophthirius multifiliis
8.2 Siklus hidup Ichthyophthirius multifiliis
8.3 Trichodina tampak bawah
8.4 Trichodina tampak atas
8.5 Myxobolus sp
8.6 Myxosoma sp
8.7 Thellohanellus sp
8.8 Henneguya sp
8.9 Dactylogyrus sp
8.10 Gyrodactilus sp
8.11 Lernea sp
8.12 Argulus indicus tampak bawah
8.13 Saprolegnia sp
8.14 Achlya sp
8.15 Aeromonas sp
8.16 Mekanisme kerja mekanik
8.17 Penumpukan partikel pada media filter mekanik
8.18 Filter air
8.19 Dropsy pada ikan plati dan cupang
8.20 Dropsy tampak samping
8.21 Akumulasi cairan
8.22 Contoh kasus kelainan gelembung renang
8.23 Gejala umum ulcer
8.24 Ikan terserang white spot

DAFTAR TABEL untuk BUDIDAYA IKAN

No. Judul Halaman
1.1 Komoditas akuakultur yang sudah lazim dibudidayakan dalam system budidaya di Indonesia
2.1 Perbandingan antara ukuran akuarium dengan ketebalan kaca
2.2 Jenis pelampung dan lama pemakaian
2.3 Ukuran mata jaring yang digunakan berdasarkan ukuran ikan yang dibudidayakan
2.4 Perbandingan jumlah mata jarring yang harus dipotong dalam berbagai ukuran kantong jarring dan mata jaring.
2.5 Dosis kapur tohor (CaO)
3.1 Pengaruh suhu air terhadap respon konsumsi pakan
3.2 Hubungan antara kadar oksigen terlarut dan suhu
3.3 Pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan
3.4 Presentase ammonia bebas terhadap ammonia total
3.5 Kriteria kualitas air Golongan C
3.6 Parameter kualitas air untuk budidaya ikan dan peralatan pengukuran yang dapat digunakan
4.1 Perbandingan strategi, keuntungan dan kerugian dari seleksi individu (A), seleksi within family (B) dan seleksi between family (C)
4.2 Pengaruh silang dalam terhadap frekuensi genotype dan frekuensi alel dalam lokus
4.3 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas
4.4 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan mas matang gonad
4.5 Ciri-ciri induk jantan dan betina ikan nila
4.6 Dosis pengapuran untuk menetralkan dari berbagai
jenis tekstur tanah dan pH awal yang berbeda
4.7 Perkembangan stadia embrio ikan lele pada suhu 28oC
4.8 Lama pemeliharaan ikan mas berdasarkan sistem pemeliharaan
5.1 Kebutuhan energi untuk ikan Salmon
5.2 Kebutuhan energi untuk Catfish
5.3 Nama dan singkatan asam amino
5.4 Kebutuhan asam amino essensial pada beberapa jenis ikan dalam % protein pakan
5.5 Tingkat kebutuhan protein optimal (% berat kering pakan) pada beberapa jenis ikan budidaya
5.6 Klasifikasi karbohidrat
5.7 Nilai kecernaan karbohidrat berdasarkan kadar dan sumbernya oleh beberapa ikan budidaya
5.8 Kebutuhan optimum karbohidrat dalam pakan untuk pertumbuhan beberapa ikan budidaya
5.9 Nama umum asam lemak
5.10 Kelompok asam lemak unsaturated jenuh
5.11 Kebutuhan asam lemak essensial pada ikan
5.12 Komposisi asam lemak essensial pada berbagai sumber lipid (g/100 g asam lemak)
5.13 Penggolongan beberapa sumber vitamin A
5.14 Kebutuhan vitamin A beberapa spesies ikan budidaya
5.15 Kekurangan vitamin A pada beberapa jenis ikan
5.16 Kebutuhan vitamin D beberapa spesies ikan budidaya
5.17 Kebutuhan vitamin E beberapa spesies ikan budidaya
5.18 Kriteria respon ikan terhadap pemberian vitamin E sesuai dengan kebutuhan ikan budidaya
5.19 Gejala kekurangan vitamin E pada beberapa ikan budidaya
5.20 Kebutuhan tiamin dalam pakan
5.21 Tanda-tanda kekurangan tiamin A pada ikan budidaya
5.22 Kebutuhan vitamin B2 dalam pakan ikan
5.23 Tanda-tanda kekurangan riboflavin pada ikan budidaya
5.24 Kebutuhan vitamin B6 dalam pakan ikan
5.25 Tanda-tanda kekurangan piridoksin pada ikan budidaya
5.26 Kebutuhan vitamin B5 dalam pakan ikan
5.27 Tanda-tanda kekurangan asam pantotenat pada ikan budidaya
5.28 Kebutuhan biotin dalam pakan ikan
5.29 Tanda-tanda kekurangan biotin pada ikan budidaya
5.30 Kebutuhan asam folat dalam pakan ikan
5.31 Tanda-tanda kekurangan asam folat pada ikan budidaya
5.32 Kebutuhan vitamin B12 dalam pakan ikan
5.33 Tanda-tanda kekurangan vitamin B12 pada ikan budidaya
5.34 Kebutuhan Niasin dalam pakan ikan
5.35 Tanda-tanda kekurangan Niasin pada ikan budidaya
5.36 Kebutuhan inositol dalam pakan ikan
5.37 Tanda-tanda kekurangan inositol pada ikan budidaya
5.38 Kebutuhan Kolin dalam pakan ikan
5.39 Tanda-tanda kekurangan kolin pada ikan budidaya
5.40 Kebutuhan vitamin C dalam pakan ikan
5.41 Tanda-tanda kekurangan vitamin C pada ikan budidaya
5.42 Kebutuhan mineral makro dalam pakan pada berbagai jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat kering)
5.43 Kebutuhan mineral mikro dalam pakan pada berbagai jenis ikan air tawar (mg/kg atau g/kg berat kering)
5.44 Kebutuhan zat besi pada beberapa jenis ikan
5.45 Kebutuhan mineral seng pada beberapa jenis ikan
5.46 Kebutuhan mangan pada beberapa jenis ikan
5.47 Kebutuhan mineral tembaga pada beberapa jenis ikan
6.1 Beberapa jenis ikan berdasarkan kebiasaan makannya
6.2 Kandungan nutrisi bahan baku nabati
6.3 Kandungan nutrisi bahan baku hewani
6.4 Kandungan nutrisi bahan baku limbah pertanian
6.5 Rekomendasi penggunaan bahan baku untuk pakan ikan dan udang dalam %
6.6 Jenis dan kandungan nutrisi bahan baku ikan karnivora
6.7 Hasil analisa proksimat bahan baku
6.8 Bahan baku pakan yang mengandung zat antinutrisi dan cara menghilangkan zat antinutrisi
6.9 Acuan bentuk dan tipe pakan buatan untuk ikan budidaya
6.10 Skedul pemberian pakan dalam usaha budidaya ikan
6.11 Skedul pemberian pakan pada udang
6.12 Jumlah pakan harian pudang dengan kelangsungan hidup 80%
7.1 Komposisi pupuk pada media stok murni kultur algae
7.2 Komposisi Trace Metal Solution
7.3 Komposisi pupuk pada phytoplankton air tawar
7.4 Komposisi pupuk phytoplankton semi masal
7.5 Komposisi pupuk kultur missal
7.6 Komposisi campuran vitamin pada media Dphnia
7.7 Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar garam 5 permill
7.8 Komposisi bahan kimia untuk membuat air laut kadar garam 30

DAFTAR ISI untuk BUDIDAYA IKAN
DAFTAR PUSTAKA untuk BUDIDAYA IKAN
GLOSARI untuk BUDIDAYA IKAN
DAFTAR GAMBAR untuk BUDIDAYA IKAN
DAFTAR TABEL untuk BUDIDAYA IKAN
Selengkapnya tentang Budidaya Ikan klik disini