Pemeliharaan dan pemanenan Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan

https://globalmuliaperkasa.com/depo-air-minum-isi-ulang-paket-lengkap-dan-istimewa.htmlPada subbab ini akan dibahas beberapa contoh dalam melakukan pemeliharaan dan pemanenan Phytoplankton antara lain adalah Cholrela, Tetraselmis dan Skeletonema costatum.

Chlorella

Penyiapan Bibit Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan
1. Alat-alat yang akan digunakan dicuci dengan deterjen, kemudian dibilas dengan larutan klorin 150 ppm
2. Dalam wadah 1 galon:
􀁸 Menggunakan stoples atau botol “carboys”, slang aerasi, dan batu aerasi
􀁸 Botol diisi medium ± 3 liter, untuk Chlorella air laut menggunakan medium dengan kadar garam 15 permil, dan untuk Chlorella airtawar dapat menggunakan air tawar yang disaring dengan kain saringan 15 mikron
􀁸 Air disterilkan dengan cara mendidihkan, klorinasi, atau penyinaran dengan lampu ultraviolet
􀁸 Pemupukan dengan menggunakan ramuan Allen- Miguel, yang terdiri dari 2 larutan, yaitu: (1) Larutan A, terdiri dari 20 gram KNO3 dalam 100 ml air suling; (2) Larutan B, terdiri dari: 4 gram Na2HPO4.12H2O; 2 gram CaCl2.6H2O; 2 gram FeCl3; dan 2 ml HCl; semuanya dilarutkan dalam 80 ml air suling
􀁸 Setiap 1 liter medium, menggunakan 2 ml larutan A dan 1 ml larutan B
3. Dalam wadah 60 liter atau 1 ton
􀁸 Wadah dicuci dan dibebashamakan. Air untuk medium harus disaring. Medium dipupuk dengan jenis dan takaran: 100 mg/liter pupuk TSP, Urea sebanyak 10-15 mg/liter dan pupuk KCl sebanyak 10-15 mg/l
􀁸 Untuk pertumbuhan dalam wadah besar (1ton) cukup menggunakan urea dengan takaran 50 gram/m3

Pemeliharaan Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan

1. Dalam wadah 1 galon :
􀁸 Bibit ditebar dalam medium yang telah diberi pupuk, sampai airnya berwarna agak kehijau-hijauan. Bibit yang masuk disaring dengan saringan 15 mikron
􀁸 Wadah disimpan di dalam ruang laboratorium di bawah penyinaran lampu neon, dan air diudarai terus-menerus
􀁸 Setelah ± 5 hari, Chlorella sudah tumbuh dengan kepadatan sekitar 10 juta sel/ml. Airnya berwarna hijau segar
􀁸 Hasil penumbuhan ini digunakan sebagai bibit pada penumbuhan dalam wadah yang lebih besar.
2. Dalam wadah 60 liter atau 1 ton :
􀁸 Untuk wadah 60 liter membutuhkan 1 galon bibit dan untuk wadah 1 ton membutuhkan 5 galon bibit
􀁸 Selain dipupuk, dapat dilepaskan ikan mujair besar 4-5 ekor/m2 yang diberi makan pelet secukupnya, bertujuan sebagai penghasil pupuk organik dari kotorannya
􀁸 Wadah disimpan dalam ruangan yang kena sinar matahari langsung
􀁸 Setelah 5 hari pertumbuhan terjadi dan pada puncaknya dapat mencapai kepadatan 5 juta sel/ml
􀁸 Secara berkala medium perlu dipupuk susulan, penambahanair baru, dan pemberian obat pemberantas hama

Pemanenan Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan

Chlorella dipanen dari perairan masal 60 l/ 1 ton dan dapat langsung diumpankan pada ikan.

Tetraselmis

Penyiapan Bibit
1. Dalam wadah 1liter
􀁸 Dapat menggunakan botol erlenmeyer. Botol, slang plastik, dan batu aerasi dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan larutan klorin 150 ml/ton
􀁸 Wadah diisi air medium dengan kadar garam 28 permil yang telah disaring dengan saringan 15 mikron. Kemudian disterilkan dengan cara direbus, diklorin 60 ppm dan dinetralkan dengan 20 ppm Na2S2O3, atau disinari lampu ultraviolet
􀁸 Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut :
- Natrium nitrat – NaNO3 = 84 mg/l
- Natrium dihidrofosfat- NaH2PO4 = 10 mg/l atau Natrium fosfat- Na3PO4 = 27,6 mg/l atau Kalsium fosfat-Ca3(PO4)2 =11,2 mg/l
- Besi klorida – FeCl3 = 2,9 mg/l
- EDTA (Ethylene dinitrotetraacetic acid) = 10 mg/l
- Tiamin-HCl (vitamin B1) = 9,2 mg/l
- Biotin = 1 mikrogram/l
- Vitamin B12 = 1mikrogram/l
- Tembaga sulfat kristal CuSO4.5H2O = 0,0196 mg/l
- Seng sulfat kristal ZnSO4.7H2O = 0,044 mg/l
- Natrium molibdat- NaMoO4.7H2O = 0,02 mg/l
- Mangan klorida kristal- MnCl2.4H2O = 0,0126 mg/l
- Kobalt korida kristal- CoCl2.6H2O = 3,6 mg/l
2. Dalam wadah 1 galon (3 liter):
􀁸 Dapat menggunakan botol “carboys” atau stoples
􀁸 Persiapan sama dengan dalam wadah 1 liter
􀁸 Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut :
- Urea – 46 = 100 mg/l
- Kalium hidrofosfat – K2HPO4 = 10 mg/l
- Agrimin = 1 mg/l
- Besi klorida – FeCl3 = 2 mg/l
- EDTA (Ethyelene Dinitro Tetraacetic Acid) = 2 mg/l - Vitamin B1 = 0,005 mg/l
- Vitamin B12 = 0,005 mg/l
3. Dalam wadah 200 liter dan 1 ton
􀁸 Wadah 200 liter dapat menggunakan akuarium, dan untuk 1 ton menggunakan bak dari kayu, bak semen, atau bak fiberglass
􀁸 Persiapan lain sama
􀁸 Medium dipupuk dengan jenis dan takaran sebagai berikut :
- Urea-46 = 100 mg/liter
- Pupuk 16-20-0 = 5 mg/liter
- Kalium hidrofosfat- K2HPO4 = 5 mg/liter atau Kalium dihidrofosfat- K2H2PO4 = 5 mg/liter - Agrimin = 1 mg/liter
- Besi klorida-FeCl3 = 2 mg/liter
􀁸 Untuk wadah 1 ton dapat hanya menggunakan urea 60 -100 mg/liter dan TSP 20 - 50 mg/liter

Pemeliharaan Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan

1. Dalam wadah 1liter : 􀁸 Bibit ditebar dalam medium yang telah diberi pupuk sebanyak 100.000 sel/ml. Airnya diudarai terusmenerus dan wadah diletakkan dalam ruang ber- AC, dan di bawah sinar lampu neon
􀁸 Setelah 4-5 hari telah berkembang dengan kepadatan 4 - 5 juta sel/ml. Hasilnya digunakan sebagai bibit pada penumbuhan berikutnya
2. Dalam wadah 1 galon (3 liter) :
􀁸 Bibit dari penumbuhan dalam wadah 1 liter, ditebar dalam medium yang telah diberi pupuk, untuk setiap galon membutuhkan bibit 100 ml, hingga kepadatan mencapai 100.000 sel/ml
􀁸 Wadah ditaruh di dalam ruangan ber-AC, di bawah lampu neon, dan airnya diudarai terus-menerus
􀁸 Setelah 4-5 hari telah berkembang dengan kepadatan 4-5 juta sel/ml. Hasilnya digunakan sebagai bibit pada penumbuhan berikutnya
3. Dalam wadah 200 liter dan 1 ton
􀁸 Wadah 200 liter membutuhkan 3 galon bibit, sedangkan wadah 1 ton 100 liter
􀁸 Dalam waktu 4-5 hari mencapai puncak perkembangan dengan kepadatan 2-4 juta sel/ml
􀁸 Hasil penumbuhan di wadah 200 ton digunakan sebagai bibit untuk penumbuhan di wadah 1 ton, sedangkan dari wadah 1 ton dapat digunakan sebagai pakan

Pemanenan PHYTOPLANKTON PAKAN ALAMI Ikan

Cara pemanenan langsung diumpankan dan diambil dari budidaya masal 1 ton. Kultur Skeletonema costatum dalam gelas erlemeyer 1 liter
1. Gelas erlemeyer, selang dan batu aerasi dibersihkan dengan cara dicuci bersih dengan deterjent kemudian dibilas dengan Chlorin 150 ppm (150 ml chlorine dalam 1000 liter air)
2. Siapkan larutan pupuk A,B,C dan D. Larutan pupuk A adalah campuran antara 20,2 g KNO3 dengan 100 cc aquadest. Larutan pupuk B adalah campuran antara 2,0 g Na2HPO4 dengan 100 cc aqudest. Larutan pupuk C adalah campuran antara 1,0 g Na2SiO3 dengan 100 cc aqudest. Larutan D adalah 1,0 g FeCl3 dengan 20 cc aquadest.
3. Perbandingan antara air laut dengan pupuk adalah 1 liter air laut diberi larutan A, B, dan C masing-masing 1 cc dan 4 tetes larutan D.
4. Masukkan air laut yang telah disterilisasi dan dicampur dengan pupuk kedalam wadah sebanyak 300 – 500 cc dan ukur kadar garamnya, kadar garam (salinitas) yang baik untuk kultur Skeletonema costatum adalah 28 – 35 ppt
5. Tebar bibit Skeletonema costatum dengan padat penebaran (N2) sekitar 70.000 sel per cc. Volume Skeletonema costatum yang dibutuhkan untuk penebaran (V1) dapat dihitung dengan rumus :
N2 X V2 V1 = (dalam cc atau liter) N1 



dimana :
V1 : Volume Skeletonema costatum yang diperlukan untuk penebaran
V2 : Volume kultur Skeletonema costatum yang dibuat dalam gelas erlemeyer
N1 : Jumlah Skeletonema costatum per cc yang akan ditebar
N2 : Jumlah Skeletonema costatum per cc yang dikehendaki dalam penebaran ( dalam hal ini misalnya ditentukan yaitu 70.000 sel per cc)

Makin tinggi jumlah N2 makin cepat kultur ini mencapai kepadatan maksimal , oleh karena itu dalam menentukan besarnya N2 harus perlu dipertimbangkan pemenfaatannya. Dengan kepadatan awal 70.000 sel diharapkan dalam waktu 3 – 4 hari sudah mencapai puncaknya dan siap dipanen.
6. Aerasi dipasangkan kedalam wadah budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan kandungan Oksigen yang diperlukan dalam proses metabolisme dan mencegah pengendapan plankton.
7. Botol kultur diletakkan dibawah cahaya lampu neon (TL) sebagai sumber energi untuk fotosintesa.
8. Dalam waktu 3 – 4 hari perkembangan diatom mencapai puncaknya yaitu 6 – 7 juta sel per cc dan siap untuk dipanen dan dapat digunakan sebagai bibit pada budidaya skala semi massal

Cara Menghitung Kepadatan Phytoplankton

1. Teteskan alga diatas permukaan gelas preparat dibagian tengah, kemudian tutup dengan gelas penutup maka air akan menutupi permukaan gelas yang bergaris. Luas permukaan yang bergaris adalah 1 mm persegi dan tinggi atau jarak cairan alga antara permukaan gelas bagian tengah dan gelas penutup juga diketahui yaitu 0,1 mm , maka volume air diatas permukaan bergaris sama dengan 1 mm2 X 0,1 mm = 0,1 mm3 (0,0001 cm3).
2. Hitunglah jumlah plankton yang terdapat dalam kotak dan lakukan perhitungan :
􀁸 Jika dihitung dalam 400 kotak: Jumlah sel X 10.000/ml
􀁸 Jika dihitung hanya beberapa kotak : rata-rata jumlah sel/kotak X 400 kotak X 10.000/ml

Peralatan Budidaya Phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan  

Selengkapnya tentang BUDIDAYA PHYTOPLANKTON PAKAN ALAMI Ikan klik disini
Metode media agar kultur murni phytoplankton PAKAN ALAMI Ikan  


Selengkapnya tentang  
Perikanan : TEKNOLOGI PRODUKSI PAKANALAMI Ikan klik disini.